Apa Itu Web 3.0? Yuk Mari Mengenal Web 3.0 Calon Masa Depan Internet

20221129 185656 0000

Hai Sobat Digital pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Web 3.0,  pengertian dan kenapa bisa muncul konsep 3.0 tersebut dan bagaimana pengaplikasinya.

Apa itu web 3.0?

Web 3.0 sebenarnya merupakan layanan web generasi ketiga yang berfokus pada penggunaan ‘Machine Learning’ untuk mengolah dan menginterpretasi data untuk menyediakan pengalaman kepada pengguna suatu web yang terdesentralisasi, lebih cerdas, terbuka dan lebih aman.

Untuk lebih memahaminya, kita akan menjelaskan dahulu sejarah internetnya secara singkat.

Jadi bentuk pertama dari web ini ditemukan pada tahun 1990, di awalnya itu kita sebut sebagai web 1.0. Saat itu, usernya hanya bisa searching dan browsing informasi di web tetapi tidak dapat mengunggah data apapun, jadi sifatnya itu hanya satu arah saja.

Baca Juga : 5 Cara Mendapatkan Koin Crypto Gratis

Lalu berkembang menjadi Web 2.0 yang kita kenal sekarang ini di tahun 2000-an, bisa dikatakan pada tahun ini atau sebelumnya yang sifatnya sudah dua arah. Dimana, user bisa berkomunikasi dengan orang lain secara online.

Contohnya melalui sosial media dengan mengupload konten ke internet, seperti lagu, gambar ataupun vidio yang sifatnya sudah dua arah.

Di era tahun 2020 an ini, muncul teknologi baru yang namanya web 3.0. Dan ada 5 elemen utama dari Web 3.0, yang harus kalian fahami, Apa Itu?

1. No Centralized Authority

Web 3.0 ini dibangun di atas jaringan Blokchain dan merupakan jaringan yang terdesentralisasi, dengan tidak adanya centralized authority. Ini adalah poin paling penting, yang membedakan Web 3.0 itu dengan web yang ada sekarang ini.

Selama ini, kalau kita mengakses internet secara langsung, kita tidak secara sadar harus melalui pihak ketiga. Contohnya seperti Google atau Apple, dan Informasi pribadi atau identitas kita dapat diakses oleh pihak-pihak ini. Misalkan ketika kita mencentang suatu ‘Thomsen Condition’, kita harus bersedia untuk memberikan akses pada data pribadi kita.

Bukan hanya itu,  konten-konten yang kita upload di internet dalam tanda kutip dikontrol oleh pihak-pihak tersebut. Walaupun kita bisa membuat konten sesuka hati, tetapi ketika kita mengungganya sebenarnya mereka yang menentukan, apakah konten kita itu layak diunggah atau tidak. mereka dapat ‘Menyensor’ atau bahkan ‘Mentakedown’ karya tersebut dari internet.

Dengan adanya desentralisasi ini, maka kita dapat mengakses internet itu secara langsung tanpa harus berikan data-data diri dan juga mengekspos privasi kita kepada mereka.

2. Security and Reliability

Dengan adanya desentralisasi data yang ada di Web 3.0 ini, akan lebih aman dan tidak akan mudah di hack oleh pihak-pihak lain. Pasalnya, berjalan di atas jaringan Blockchain, datanya dapat diakses dari berbagai titik dan mengeliminasi kegagalan dari satu centralized server.

3. Semantic Web

Semantik sendiri memiliki arti harafiah suatu studi atau suatu kata atau frase dalam bahasa yang dimiliki dan memiliki perbedaan arti. Semantic web ini mengintegrasikan ‘Machine Learning’ kedalamnya, sehingga menjadikan komputer itu lebih intelijen.

Contohnya, suatu kata ‘Pintar, Cerdas, Cemerlang, Jenius, Encer’ itu sama-sama memiliki arti pintar, tetapi memiliki penekanan yang berbeda-beda. Nah, web yang semantic adalah teknologi yang dapat memungkinkan server atau mesin ini untuk belajar dan memahami atau mengenali suatu konteks data atau informasi.

Bukan hanya melalui keyboard yang dipakai, tetapi dari informasi lengkap secara menyeluruh. Bahkan, bisa memahami emosi yang terkandung didalamnya.

4. Artificial Intelligence (AI)

Ketika teknologi AI digabung dengan natural Language Processing, yaitu gabungan antara AI, Computer Science dan Linguistik atau kemampuan komputer mengerti bahasa manusia, komputer ini akan mempunyai kemampuan untuk mengerti informasi layaknya manusia dengan begitu ia dapat menghasilkan hasil secara lebih cepat dan akurat dibandingkan dengan komputer yang kita kenal sekarang ini.

Baca Juga : Cara Banjir Orderan di Shopee Tanpa Iklan

Teknologi yang digabungkan ini, akan meningkatkan user experience kita sebagai pengguna itu secara signifikan dan kita akan merasa semua akan lebih manusiawi.

5. VA / AR (Visual Immersion)

Dengan Teknologi ini, menjadikan kita secara visual lebih immerse kedalamnya. Web akan beralih dari 2D menjadi 3D graphics, jadi kalau selama ini website yang kita kunjungi itu semuanya bersifat 2D dan Web 3.0 akan menggunakan desain 3D yang memungkinkan lebih banyak interaksi dengan pengguna. Contohnya seperti pada Game, Museum Virtual, E-commerce dan lain-lain kedepanya akan menggunakan grafik 3D.

VR atau AR ini, kedepanya diharapkan dapat digunakan dalam Web 3.0 yang akan mengintegrasikan atau membuat ke pengalaman itu lebih immerse. Secara visual, akan mengaburkan batasan-batasan antara dunia nyata dan dunia digital. Hal ini terdengar mirip dengan metavers.

Akan tetapi, Web 3.0 masih dalam tahap awal pengembangannya bersama dengan NFT dan Metavers. Sebenarnya Web 3.0 ini masih tahap meraba-raba, ke depan ini akan menjadi seperti apa.

Nah menurut kalian sendiri bagaimana? Apakah Web 3.0 ini di masa depan akan menjadi mainstream atau tidak?*

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x